Museum Batik Nasional Simpan 1.070 Koleksi Batik
Pekalongan, 30/9 (ANTARA) - Museum Batik Nasional Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menyimpan sebanyak 1.070 koleksi batik kuno dan modern sumbangan dari tokoh pecinta batik di Indonesia.
Petugas Pemandu Museum Batik Nasional Kota Pekalongan Nanang Ihwanusa di Pekalongan, Jumat, mengatakan koleksi yang tersimpan di museum tersebut berjenis batik kontemporer, tradisional, dan pesisir.
"Koleksi batik yang tersimpan di Museum Batik nasional ini merupakan sumbangan beberapa tokoh pencinta batik dari 23 provinsi, salah satu di antaranya dari mantan Menparpostel Susilo Sudarman," katanya.
Menurut dia, koleksi batik yang tersimpan di Museum Batik Pekalongan ini juga merupakan jenis batik yang dipengaruhi Kraton Solo, Yogyakarta, Tegal, Pekalongan, Rembang ,dan Lasem.
Setiap tahun koleksi batik kuno tersebut,katanya, dipamerkan secara bergantian karena ruang pameran koleksi batik cukup sempit.
"Koleksi batik kuno yang kami pamerkan selalu diganti tiga hingga empat kali setahun sebagai upaya menghindari kerusakan pada kain batik itu," katanya.
Ia mengatakan jumlah pengunjung Museum Batik Nasional Kota Pekalongan rata-rata mencapai 1.500 orang per bulan.
"Namun, kami pastikan jumlah pengunjung museum akan meningkat saat digelar festival Pekan Batik Fiesta mulai 3 Oktober 2011," katanya.
Kepala Bidang Pariwisata dan Budaya Dinas Perhubungan, Pariwisata, dan Kebudayaan Kota Pekalongan Heritiyono mengatakan untuk menyambut kegiatan Pekan Batik Fiesta ini, Pemkot Pekalongan akan menggelar parade melukis seribu payung dan pameran batik.
"Pada intinya, kegiatan Batik Fiesta ini akan kami gelar semeriah mungkin sebagai upaya meningkatkan kunjungan wiasatawan ke Kota Pekalongan," katanya.
Petugas Pemandu Museum Batik Nasional Kota Pekalongan Nanang Ihwanusa di Pekalongan, Jumat, mengatakan koleksi yang tersimpan di museum tersebut berjenis batik kontemporer, tradisional, dan pesisir.
"Koleksi batik yang tersimpan di Museum Batik nasional ini merupakan sumbangan beberapa tokoh pencinta batik dari 23 provinsi, salah satu di antaranya dari mantan Menparpostel Susilo Sudarman," katanya.
Menurut dia, koleksi batik yang tersimpan di Museum Batik Pekalongan ini juga merupakan jenis batik yang dipengaruhi Kraton Solo, Yogyakarta, Tegal, Pekalongan, Rembang ,dan Lasem.
Setiap tahun koleksi batik kuno tersebut,katanya, dipamerkan secara bergantian karena ruang pameran koleksi batik cukup sempit.
"Koleksi batik kuno yang kami pamerkan selalu diganti tiga hingga empat kali setahun sebagai upaya menghindari kerusakan pada kain batik itu," katanya.
Ia mengatakan jumlah pengunjung Museum Batik Nasional Kota Pekalongan rata-rata mencapai 1.500 orang per bulan.
"Namun, kami pastikan jumlah pengunjung museum akan meningkat saat digelar festival Pekan Batik Fiesta mulai 3 Oktober 2011," katanya.
Kepala Bidang Pariwisata dan Budaya Dinas Perhubungan, Pariwisata, dan Kebudayaan Kota Pekalongan Heritiyono mengatakan untuk menyambut kegiatan Pekan Batik Fiesta ini, Pemkot Pekalongan akan menggelar parade melukis seribu payung dan pameran batik.
"Pada intinya, kegiatan Batik Fiesta ini akan kami gelar semeriah mungkin sebagai upaya meningkatkan kunjungan wiasatawan ke Kota Pekalongan," katanya.
Kunjungan Ibu Negara Ani Susilo Bambang Yudhoyono bersama para istri Menteri Kabinet Indonesia Bersatu pada kegiatan Pekan Batik Nasional di Kota Pekalongan, 3 Oktober 2011 diharapkan bisa membawa kemajuan pelaku kerajinan di daerah setempat.
Ketua Paguyuban Kampoeng Wisata Batik Pesindon Kota Pekalongan, Sabtu mengatakan, kunjungan Ibu Negara Ani Susilo Bambang Yudhoyono merupakan dukungan moril yang sangat dibutuhkan bagi pelaku batik di kawasan kluster kerajinan Batik Pesindon dan daerah lainnya.
"Kepedulian pemerintah pusat terhadap perkembangan kluster kerajinan batik di daerah sangat dibutuhkan sehingga dengan kedatangan Ibu Negara Ani Yudhoyono di Pekalongan akan berdampak positf pada kemajuan di Kampoeng Wisata Batik Pesindon. Kami berharap dengan adanya kunjungan Ibu Negara, kerajinan batik bisa lebih diperhatikan oleh pemerintah melalui kebijakan yang berpihak pada perajin," katanya.
Ia mengatakan, Kampoeng Wisata Batik Pesindon merupakan salah satu kluster kerajinan batik di Kota Pekalongan.
Di kawasan Kampoeng Wisata Batik Pesindon tersebut, katanya, terdapat berbagai ragam dan macam produk batik, seperti batik tulis dan batik cap.
Menurut dia, sebagai kluster batik yang sudah sejak lama memproduksi batik berkualitas dan beragam motif ini, produk batik Kampoeng wisata Batik sudah dijual ke seluruh nusantara dan mancanegara.
"Karena itu, dengan adanya kedatangan Ibu Negara, Ani SBY, sebagian besar warga Pesindon sangat antusias menunggu kedatangannya Ke Pekalongan. Warga berharap dengan kedatangan Ibu Negara, mereka bisa bertatap muka langsung dengan Ibu Negara, Ani Yudhoyono," katanya.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kota Pekalongan, Gunindyo mengatakan perkembangan tren batik kini makin meningkat setiap tahunnya karena adanya inovasi dari para perajin.
Karena itu, katanya, para pengusaha batik diharapkan bisa memacu semangat untuk mengembangkan produk batik yang bisa diminati oleh konsumen domestik maupun mancanagera.
"Pemerintah akan selalu membantu memfasilitasi UMKM melalui bimbingan, pendampingan, dan promosi produk batik," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar