Rabu, 16 November 2011

Pesan di Padang Ilalang

Bagian 2
“Banyak orang meyakini kalau crop circle, atau dalam bahasaku; bentuk geometris yang memiliki nilai artistik tinggi dengan pola rumit nan teratur yang sering dijumpai di ladang-ladang pertanian itu, erat kaitannya dengan kemunculan makhluk asing. Ada pula yang tidak sungkan menyebutnya sebagai jejak UFO. Namun tidak sedikit pula yang terang-terangan menyangkal kalau itu hanyalah fenomena alam, atau buatan manusia kurang kerjaan yang gemar mencari sensasi.

“Seperti yang kulakukan sekarang ini? Tidak, tidak, jangan secepat itu dulu mengambil keputusan, Kawan! Alasanku melakukan hal ini akan kujelaskan nanti.

“Kamu tahu, Kawan, menurut pandanganku, sejak awal kemunculannya dalam sebuah pamflet terbitan Inggris tahun 1678 yang dikenal dengan sebutan The Mowing Devil[1], crop circle merupakan salah satu misteri yang paling menarik di zaman modern ini. Aku meyakini, mungkin ini adalah satu-satunya misteri yang sejalan dengan seni yang indah.

“Masuk ke intinya, ah, aku bisa membayangkan perasaan yang membuncah dalam hatimu saat ini; kamu mungkin penasaran dan tidak tahan ingin bertanya, ‘Crop circle buatan iblis, alien…?’

“Oke, mari kita luruskan sejenak, memang benar ada banyak crop circle palsu ditemui di seluruh dunia. Plus pengakuan orang-orang yang mengklaim bertanggung jawab melakukannya. Hei, mereka juga meng-upload video cara pembuatan crop circle mereka di Youtube! Namun itu tidak membuktikan semuanya. Pada beberapa kasus crop circle murni yang ditemui di luar sana, bahkan para ilmuan sekaliber insinyur-insinyur MIT[2] pun meragukan kalau hal itu merupakan buatan manusia.

“Tidak usah jauh-jauh ke luar negeri, Kawan, toh di dalam negeri kita sendiri juga ada. Contohnya saja pada waktu kejadian crop circle di Sleman, Yogyakarta, yang menghebohkan media massa dan internet beberapa waktu lalu. Bahkan tim peneliti dari salah satu universitas ternama di Indonesia harus mengakui kalau crop circle itu adalah bukan buatan manusia[3]. Sekali lagi perlu aku tegaskan dan garisbawahi, bukan.

“Oh ya, berdasarkan hasil riset dan pencarian yang kulakukan di internet, inilah fakta-fakta yang kutemukan tentang crop circle murni, seperti yang dijumpai pada kasus di atas:

Batang tanaman padi yang rebah mengalami tiga bengkokan, dan pada bengkokan tersebut agak gosong.
Tanah di sekitar padi yang rebah memiliki kadar Nitrogen lebih banyak hingga 400% dibandingkan dengan tanah di sekitar padi yang lain (yang tidak rebah).
Bulir-bulir padi (pada tanaman padi yang rebah) dari luar terlihat utuh. Namun setelah diteliti lebih lanjut, ternyata bagian dalam atau isi dari bulir padi tersebut hancur.
Pada padi yang rebah, dari luar hanya terlihat bengkok biasa, namun bagian dalamnya mengalami kerusakan struktur.

“‘Jadi benar, pada kasus crop circle murni, merupakan buatan makhluk asing?’

“Tunggu dulu, tunggu dulu, Kawan! Biarkan aku menjelaskannya untukmu (dan tolong jangan memotong dulu!). Hmm—yah, aku tidak tahu pasti mengenai hal itu… Aku sedang mengusahakannya sekarang. Maksudku, aku akan membuktikannya untukmu. Lihat saja nanti.

“Jadi, berdasarkan berbagai referensi dan data yang kuperoleh selama ini, aku percaya bahwa selain terdapat crop circle yang merupakan buatan manusia, juga terdapat crop circle yang merupakan buatan sesuatu—apapun itu—yang memiliki tingkat intelegensi tinggi. Suatu makhluk bukan golongan manusia yang cerdas dan menguasai teknologi tinggi yang dapat menciptakan jejak memukau dengan pola geometris rumit hanya dalam waktu semalam.

“Karena itulah (oke, pada bagian ini kamu boleh mengatakan aku gila, hanya sekali ini saja!) aku begitu ingin bertemu dengan makhluk asing ini. Aku ingin mengenal mereka dan mempelajari kebudayaan mereka, serta mengetahui tentang teknologi mereka. Agak susah untuk menjelaskannya, ditambah lagi sensasi yang kurasakan saat ini—hufft… tapi, katakanlah, aku sangat mengagumi mereka!

[bersambung...]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar